Tahun (Baru) 2014

1
09.43

 
Tahun baru.
Identik dengan terompet, kembang api, jalan-jalan, hang out, doa-doa, resolusi, bla bla bla and the others fucking stupid activities.

Monoton!

Saya membuat posting tentang tahun baru ini menurut sudut pandang saya pribadi.so,saya bebas menumpahkan paradigma saya tentang tahun baru.

Saya tidak pandai ber basa-basi dan bertele-tele.
To the point, semua kegiatan bodoh diatas hanyalah kesenangan semu yang dilakukan semua orang dari berbagai penjuru.mereka hura-hura,hiruk pikuk,gemerlap,terlelap oleh suasana.

Tahun baru tidak butuh perayaan.tidak butuh ucapan-ucapan bullshit.tidak butuh tiupan terompet.tidak butuh nyala gemerlap kembang api.

Tahun baru hanya butuh sesuatu yang baru.ya,sesuatu yang baru dari kalian.
Sangat bodoh jika tahun baru hanya diartikan sebagai perayaan akhir tahunan.

Saya muak bicara tentang resolusi.saya muak membahas perubahan.
Terkadang, saya sendiri khilaf akan perubahan dan resolusi yang hendak saya capai,yang saya orasikan sendiri pada tahun baru 2013 silam.

Saya tidak terlalu peduli dengan perayaan tahun baru.
Yang saya pedulikan adalah achievement,resolusi dan perubahan saya ditahun 2014 ini.
Aahhh. . .saya muak lagi lagi membicarakan tentang perubahan,resolusi atau apapun itu yang berkaitan dengan perubahan.

Saya muak jika perubahan tersebut hanya sebatas omong kosong tanpa wujud perubahan yang sebenarnya.



Selamat Tahun Baru 2014, bagi yang "merayakan"

Cheers

1 komentar:

Romansa Lara Ketika Merakit Sakit

0
07.01

Seandainya kamu tahu
Betapa berharganya senyum itu
Saya yakin kamu tidak percaya
Terlalu sering saya bicara seperti ini
Kamu, senyum, cantik, sempurna, segalanya
Saya juga kadang bosan mendengarnya
Tapi saya akan ulangi sekali lagi
Tentang betapa jatuhnya saya, alangkah bodohnya saya

Saya tidak suka berbasa-basi
Saya malas dengan yang ribet-ribet
Saya enggan bicara tentang perjuangan
Saya pantang mengalah apalagi menunggu
Namun sekarang saya harus belajar kompromi dan komitmen
Untuk sesuatu yang katanya cinta
Karena saya sudah jatuh cinta
Dengan kamu kesekian kalinya

Maka dari semua yang berlalu, ada saja hal-hal yang sepatutnya dikenang. Atau terkenang, karena ingatan menolak untuk melupakan.

Jadi, maafkan diri yang terlalu naif, terlalu takut dan malu untuk berbicara. Berterima kasih dalam hati tapi tidak berani menyampaikan. Pesan-pesan menumpuk yang dibaca, namun tak kunjung dikomentari. 
Karena terlalu lama berpikir namun tetap bingung apa yang mau diutarakan. Lantas kata-kata hanya mengendap di dokumen-dokumen maya yang tak terkirim. Yang mestinya dibicarakan hanya muncul pada draft-draft yang tak selesai.


Barangkali hidup akan jauh lebih mudah jika pilihan tidak ada. Tapi pada akhirnya, ada kondisi yang
memaksa kita untuk membuat pilihan. Dan itu juga yang menyebabkan kita berada pada posisi masing-masing. Tuhan tidak bermain dadu, karenanya pasti ada makna dalam setiap penempatan.



0 komentar:

Ketukan Hujan

0
06.58


Hujan turun menjadi nada nada rindu

Gerimis mengiris tajam kenangan 

Mengulur waktu memenjarakan langit

Pada setiap tangkai bunga layu namamu menyeret dalam debar jantung

Menyusun partitur lalu merangkai nada dalam semilir angin 

Daun daun berguguran, suara suara sunyi melebur dalam pigura malam

Ketukan hujan terus memburu rahasia waktu

Yang masih menjadi rahasia para pemburu denyut rindu

0 komentar:

SOUNDTRACK HUJAN

4
08.05

Setelah kemarin saya posting tentang hujan,kali ini saya posting tentang salah satu cara menikmati hujan.

Salah satu caranya yaitu dengan mendengarkan musik dibalkon/teras sambil menyeduh minuman hangat. Betapa nikmatnya...


Nah, dibawah ini adalah beberapa lagu yang menurut saya mungkin bisa menemani kalian disaat menikmati hujan sembari menyeruput minuman hangat.

Gemricik rintik hujan,alunan musik dan rasa hangat minuman membaur dan bersatu padu.

SELAMAT MENIKMATI.


4 komentar:

Petrichor, A Memory Re-Call

2
10.26


Anda pernah mencium bau tanah ketika hujan baru turun? Aroma teduh, aroma pengingat bahwa butir-butir air mulai turun. Aroma hujan, begitu saya menyebutnya. Aroma yang terus mengingatkan saya pada masa itu, tiap kali saya menciumnya, sampai detik ini.
Namanya petrichor.
Berasal dari bahasa Yunani, petros (batu) dan ichor (air). Apapun istilahnya, anda pasti pernah menghirupnya. Sengaja ataupun tak sengaja.
Begitu pula saya. Tak jarang, memori saya terpanggil kembali setelah mendengar stimulasi dari telinga. Ya, namanya musik. Atau dari penglihatan kedua mata saya. Tapi sangat jarang terjadi bila kenangan terpanggil kembali dari rangsangan hidung.
Dan itulah indahnya petrichor. Aroma tanah bercampur air hujan, yang kata ibu saya adalah bau debu yang terbang karena terhantam butiran air, menghidupkan banyak gambaran masa lalu di kepala saya.
Tanah seperti pasrah pada hujan. Ketika rintik-rintik hujan mulai turun, dirinya akan terhambur terbawa udara. Melayang-layang, sebelum kemudian dihantam oleh butiran hujan lainnya. Jika beruntung, ia menyeruak cukup tinggi, menggapai hidungku. Merasuk ke dalam. Menciptakan sensasi istimewa.
Aku, ingin menjadi petrichor bagimu.
Penanda bahwa hari keringmu telah usai, dan akan
segera berganti dengan rintikan hujan yang menenangkan. Penghapus debu di kehidupanmu, dan membasahinya lagi setelah sekian lama. Penanda betapa butiran hujan telah siap melembutkan dirimu, menyejukkannya setelah sekian lama. Mengingatkanmu untuk berteduh, karena hujan akan segera datang. Atau justru membuatmu keluar, berlari ke tengah hujan, dan menari.
Dan kita akan larut bersama, dalam hujan.

2 komentar: